Fakta Sukses Program BTS Kemenhub: 5 Daerah Ini Sudah Mandiri Kelola Angkutan Umum!
Selamat datang, Warganet, di blog DIBEW! Kali ini, kita akan mengulik sebuah kabar menggembirakan dari dunia transportasi nasional. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) baru saja mengumumkan pencapaian signifikan dari program Buy The Service (BTS) untuk angkutan perkotaan. Yang menarik, lima dari sebelas daerah yang menjalankan program ini telah sukses mengambil alih pengelolaannya secara mandiri! Ini bukanlah pencapaian yang kecil, lho.
Ini menunjukkan komitmen dan kemandirian daerah dalam menyediakan layanan transportasi umum yang lebih baik untuk warganya. Bagi Anda yang penasaran seperti apa detailnya, daerah mana saja yang sudah mandiri, dan bagaimana dampaknya ke depan, yuk kita simak bersama daftar fakta lengkapnya berikut ini.
Daftar 10 Fakta Lengkap Keberhasilan Program BTS Kemenhub
1. Lima Daerah Perintis yang Sudah Mandiri dan Tangguh
Kemenhub, melalui Sekretaris Ditjen Perhubungan Darat, Ahmad Yani, secara resmi mengumumkan bahwa lima daerah telah resmi mengambil alih penuh pengelolaan program BTS. Kelima daerah perintis tersebut adalah:
Kota Denpasar, Bali: Pulau Dewata tidak hanya unggul dalam pariwisata, tetapi juga dalam pengelolaan transportasi umum.
Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan: Kota yang dikenal dengan sebutan Kota Seribu Sungai ini juga lincah dalam mengelola angkutan darat.
Kota Medan, Sumatera Utara: Kota metropolitan terbesar di Sumatera ini menunjukkan keseriusannya dalam memodernisasi transportasi.
Kota Bandung, Jawa Barat: Ibu kota Jawa Barat yang selalu dinamis ini kembali menunjukkan kepeloporannya.
Kota Surakarta (Solo), Jawa Tengah: Kota yang kaya akan budaya ini juga tidak ketinggalan dalam inovasi transportasi.
Peralihan mandiri ini adalah bukti nyata kesiapan dan komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan sistem transportasi yang berkelanjutan.
2. Skema Buy The Service (BTS): Konsep "Beli Layanan" untuk Rakyat
Sebelum jauh melangkah, mungkin sebagian Warganet bertanya-tanya, apa sih program BTS ini? Buy The Service (BTS) adalah sebuah skema inovatif dari Kemenhub di mana pemerintah membeli layanan angkutan umum dari operator-operator swasta atau koperasi. Tujuannya sangat mulia: untuk menyediakan angkutan umum yang berkualitas dengan tarif yang terjangkau bagi masyarakat.
Dalam skema ini, pemerintah menutupi selisih biaya operasional yang tidak tercukupi oleh tarif tiket. Dengan demikian, operator tetap bisa menjalankan usahanya dengan layanan standar tinggi, sementara masyarakat menikmati transportasi yang nyaman dan aman.
3. Tujuan Utama: Menciptakan "TransJakarta" di Berbagai Daerah
Ahmad Yani dengan gamblang menyatakan bahwa tujuan program BTS adalah untuk menstimulus daerah agar memiliki angkutan umum yang berkualitas, “yang hampir sama dengan TransJakarta.” TransJakarta telah menjadi ikon transportasi publik yang relatif sukses di Jakarta.
Program BTS hadir untuk menciptakan efek yang sama di daerah-daerah lain. Harapannya, dengan adanya angkutan umum yang nyaman, teratur, dan terjangkau, masyarakat akan semakin tertarik untuk beralih dari kendaraan pribadi. Ini pada akhirnya akan berkontribusi besar dalam mengurangi kemacetan dan polusi udara.
4. Sumber Pendanaan Inovatif: "Saweran" dari Dana Opsen Pajak Kendaraan
Ini dia bagian yang paling menarik dan inovatif, Warganet! Kemandirian daerah ditunjang oleh sumber pendanaan yang cerdas. Daerah-daerah seperti Bali, Banjarmasin, dan Bandung memanfaatkan Dana Opsen (opsional) dari pajak kendaraan bermotor.
Apa itu dana opsen? Ini adalah bagian dari pajak kendaraan yang dikembalikan ke daerah untuk dialokasikan pada sektor-sektor tertentu, salah satunya transportasi. Di Bali, bahkan terjadi kolaborasi yang apik dimana pemerintah provinsi dan kabupaten/kota "patungan" atau "saweran" untuk membiayai angkutan umum ini. Model pendanaan seperti ini menjamin keberlanjutan program tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) secara berlebihan.
5. Anggaran Nasional yang Tidak Sedikit: Rp437,89 Miliar untuk 11 Kota
Untuk mewadahi program sebesar ini, tentu diperlukan anggaran yang tidak kecil. Pada Tahun Anggaran 2024, pemerintah melalui Kemenhub mengalokasikan dana total sebesar Rp437,89 miliar. Anggaran ini digunakan untuk membiayai operasional program BTS di 11 kota yang tersebar di seluruh Indonesia. Besarnya anggaran ini menunjukkan keseriusan pemerintah pusat dalam mendorong pemerataan kualitas transportasi umum.
6. 11 Kota Penerima Manfaat Program BTS
Lalu, kota mana saja yang menikmati program BTS ini? Kesebelas kota tersebut adalah:
Palembang
Medan
Denpasar
Surakarta (Solo)
Yogyakarta
Makassar
Banyumas
Banjarmasin
Bandung
Surabaya
Balikpapan
Dari daftar ini, kita bisa melihat adanya pemerataan yang baik, mencakup kota-kota besar dari Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, hingga Sulawesi.
7. Dampak Positif: Pergeseran dari Kendaraan Pribadi ke Angkutan Umum
Keberhasilan sebuah program transportasi publik diukur dari satu hal utama: apakah masyarakat mau beralih? Kabar baiknya, program BTS menunjukkan dampak yang positif. Terjadi pergeseran moda transportasi dari kendaraan pribadi, khususnya sepeda motor, ke angkutan umum BTS.
Ini adalah indikator keberhasilan yang sangat krusial. Setiap pergeseran satu orang dari motor ke angkutan umum berarti telah berkontribusi mengurangi kemacetan sekian centimeter, mengurangi emisi karbon, dan yang paling penting, meningkatkan keselamatan berkendara.
8. Manfaat bagi Pemerintah Pusat: Subsidi Bisa Dialihkan ke Daerah Lain
Dengan semakin banyaknya daerah yang mandiri, beban anggaran pusat untuk program BTS di daerah-daerah tersebut akan berkurang. Dana subsidi yang sebelumnya dialokasikan untuk kelima daerah itu kini dapat dialihkan untuk pengembangan dan perluasan program ke daerah-daerah baru yang belum terjamah.
Ini menciptakan siklus yang positif: daerah pionir sukses mandiri, lalu pemerintah pusat bisa fokus membina daerah lain, sehingga terjadi pemerataan yang lebih luas.
9. Lima Daerah Prioritas Penerima Manfaat Selanjutnya
Lalu, daerah mana saja yang akan menjadi prioritas berikutnya? Kemenhub telah menyiapkan lima lokasi lanjutan yang akan diprioritaskan untuk menerima manfaat program BTS pada tahap selanjutnya, yaitu:
Banyumas (yang sudah ada dalam list 11 kota, mungkin untuk pengembangan lebih lanjut)
Manado, Sulawesi Utara
Balikpapan, Kalimantan Timur (yang sudah ada dalam list 11 kota)
Bekasi, Jawa Barat
Depok, Jawa Barat
Untuk mendukung ini, pada Tahun Anggaran 2026, pemerintah telah menyiapkan alokasi subsidi senilai Rp82,67 miliar.
10. Kolaborasi sebagai Kunci Keberhasilan
Akhirnya, fakta terpenting dari semua ini adalah bahwa keberhasilan program BTS tidak lepas dari kolaborasi yang solid antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, operator angkutan, dan tentunya dukungan dari masyarakat sebagai pengguna. Pemerintah daerah harus memiliki political will yang kuat, operator harus menyediakan layanan terbaik, dan masyarakat harus dengan sadar memilih untuk beralih ke transportasi umum.
Sinergi inilah yang mengubah sebuah program pemerintah menjadi sebuah manfaat nyata yang bisa dirasakan langsung oleh warganet.
Kata Kunci (Tags):
#ProgramBTSKemenhub #AngkutanUmum #TransportasiPublik #Kemenhub #OtonomiDaerah #KotaMandiri #BuyTheService #DanaOpsen #InfrastrukturTransportasi #DaerahMandiri #TransportasiBerkelanjutan #KemandirianDaerah #BeritaTransportasi #UpdateKemenhub
Sumber Artikel:
https://www.merdeka.com/uang/fakta-unik-5-dari-11-daerah-kini-mandiri-kelola-angkutan-kemenhub-ungkap-keberhasilan-program-bts-kemenhub.html
Semoga artikel ulasan ini, Warganet, bisa memberikan gambaran yang jelas dan inspiratif tentang kemajuan transportasi kita. Terus dukung inisiatif positif seperti ini dengan cara menjadi pengguna yang bijak dan sadar akan pentingnya transportasi umum untuk masa depan kota-kota kita yang lebih baik.
Jangan lupa untuk share artikel ini jika Anda merasa informasinya bermanfaat! Sampai jumpa di tulisan berikutnya di blog DIBEW.