Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fakta Terbaru Kasus Immanuel Ebenezer: Dari Permintaan Ducati hingga Aliran Dana Miliaran Rupiah

 Halo, Warganet! Selamat datang kembali di blog DIBEW, tempat di mana kita mengulas berbagai peristiwa terkini dengan bahasa yang formal namun tetap santai dan mudah dipahami. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas sebuah topik yang sedang hangat diperbincangkan, yaitu kasus yang menimpa mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer.



Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menunjukan taringnya dengan mengungkap sebuah kasus yang diduga melibatkan pemerasan dan suap dalam pengurusan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Kasus ini tidak hanya menyedot perhatian publik karena nilai uang yang besar, tetapi juga karena melibatkan seorang pejabat tinggi di kementerian.

Nah, untuk memudahkan Anda memahami kronologi dan perkembangan terbaru kasus ini, saya telah merangkumnya dalam bentuk daftar fakta yang lengkap dan detail. Mari kita simak bersama-sama.

Daftar Fakta Terkini Kasus Immanuel Ebenezer:

1. Nilai Dugaan Suap yang Terungkap Lebih Besar
Awalnya, KPK menyebut bahwa Immanuel Ebenezer, yang akrab disapa Noel, diduga menerima suap sebesar Rp3 miliar terkait pengurusan sertifikat K3. Namun, dalam perkembangan terbaru yang disampaikan oleh Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, pada Senin (25/8/2025), nilai tersebut diduga lebih besar. KPK masih mendalami kemungkinan adanya aliran dana lain yang diterima Noel melebihi angka Rp3 miliar tersebut.

2. Penyidikan yang Meluas dan Melacak Aliran Dana
KPK tidak hanya berhenti pada Noel. Lembaga antirasuah ini secara aktif melacak aliran dana yang diduga berasal dari praktik pemerasan tersebut. Asep Guntur menjelaskan bahwa pelacakan ini dilakukan karena pihak yang berperan sebagai koordinator pengurus sertifikasi K3 telah berganti. Awalnya, koordinator tersebut adalah Irvian Bobby Mahendro (IBM), yang kemudian digantikan oleh Subhan (SB). Keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka. KPK pun turut melacak aliran dana yang melibatkan SB untuk mendapatkan gambaran yang lebih utuh.

3. Penetapan 11 Tersangka dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT)
Pada tanggal 22 Agustus 2025, KPK resmi melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) dan menetapkan 11 orang sebagai tersangka, termasuk Immanuel Ebenezer. Kesebelas tersangka ini diduga terlibat dalam jaringan pemerasan yang sistematis dalam pengurusan sertifikat K3 di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan. Selain Noel dan IBM, tersangka lainnya berasal dari berbagai jabatan di within the ministry dan pihak swasta.

4. Modus dan Barang Bukti yang Disita
Modus yang diduga adalah pemerasan terhadap perusahaan atau individu yang mengurus sertifikat K3. Immanuel Ebenezer disebutkan menerima uang tunai sebesar Rp3 miliar dan sebuah motor mewah merek Ducati dari Irvian Bobby. Dalam OTT tersebut, KPK berhasil menyita barang bukti yang sangat signifikan, yaitu uang tunai miliaran rupiah, 15 unit mobil, dan 7 unit sepeda motor. Barang-barang ini diduga kuat merupakan hasil dari praktik tidak terpuji tersebut.

5. Permintaan Amnesti dan Pencopotan Jabatan
Menariknya, pada hari yang sama saat ditetapkan sebagai tersangka, Immanuel Ebenezer menyatakan harapannya untuk mendapatkan amnesti atau pengampunan dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Namun, harapan tersebut tampaknya belum terkabul. Presiden Prabowo dengan tegas mengambil sikap dengan mencopot Noel dari jabatannya sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan. Langkah ini mendapatkan apresiasi dari banyak kalangan yang menginginkan proses hukum berjalan tanpa intervensi.

6. Profil dan Daftar Lengkap 11 Tersangka
Untuk memberikan gambaran yang jelas, berikut adalah daftar lengkap ke-11 tersangka yang ditetapkan oleh KPK beserta jabatannya:
1. Irvian Bobby Mahendro (IBM): Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3 Kemenaker (2022-2025).
2. Gerry Aditya Herwanto Putra (GAH): Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja Kemenaker (2022-sekarang).
3. Subhan (SB): Subkoordinator Keselamatan Kerja Direktorat Bina K3 Kemenaker (2020-2025).
4. Anitasari Kusumawati (AK): Subkoordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja Kemenaker (2020-2025).
5. Fahrurozi (FRZ): Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan (Binwasnaker) dan K3 Kemenaker (Maret-Agustus 2025).
6. Hery Sutanto (HS): Direktur Bina Kelembagaan Kemenaker (2021-Februari 2025).
7. Sekarsari Kartika Putri (SKP): Sub-Koordinator di Kemenaker.
8. Supriadi (SUP): Koordinator di Kemenaker.
9. Temurila (TEM): Pihak dari PT KEM Indonesia.
10. Miki Mahfud (MM): Pihak dari PT KEM Indonesia.
11. Immanuel Ebenezer Gerungan (IEG): Wakil Menteri Ketenagakerjaan.

Daftar ini menunjukkan bahwa kasus ini menjalar dari pejabat tinggi, pejabat struktural, hingga pihak swasta yang bekerjasama.

7. Respons dari Partai Politik
Status keanggotaan Immanuel Ebenezer di Partai Gerindra juga menjadi sorotan. Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Sugiono, menyatakan bahwa Noel bukanlah kader inti partai dan menyatakan bahwa status keanggotaannya akan segera dicabut pasca-penetapan sebagai tersangka oleh KPK. Pernyataan ini menegaskan posisi partai yang ingin menjaga nama baik dan tidak melindungi kadernya yang terlibat masalah hukum.

8. Pesan Kuat dari Istana
Juru Bicara Kepresidenan, Hasan, menyampaikan pesan tegas dari Presiden Prabowo Subianto. Presiden disebutkan rutin mewanti-wanti seluruh jajarannya, mulai dari level menteri hingga pegawai, untuk tidak sekali-kali terlibat dalam praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Presiden juga dikabarkan tidak akan membela siapa pun yang terbukti melanggar hukum, termasuk Immanuel Ebenezer. Sikap ini merupakan komitmen kuat pemerintah untuk mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia.

9. Dampak dan Pelajaran yang Bisa Diambil
Kasus ini tentu menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, Warganet. Pertama, betapa pentingnya pengawasan yang ketat dalam proses perizinan dan sertifikasi untuk mencegah penyalahgunaan wewenang. Kedua, kasus ini menunjukkan bahwa KPK terus bekerja tanpa pandang bulu, baik terhadap pejabat rendah maupun tinggi. Terakhir, sebagai warga negara, kita harus terus mendukung upaya pemberantasan korupsi dengan menjaga sikap kritis dan transparan.

Nah, Warganet, itulah tadi daftar fakta terbaru seputar kasus yang melibatkan Immanuel Ebenezer. Kasus ini masih terus berkembang dan kami di DIBEW akan selalu berusaha memberikan update informasi yang akurat dan terpercaya untuk Anda. Semoga artikel ini bisa memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih dalam.

Jangan lupa untuk bagikan artikel ini ke media sosial Anda agar lebih banyak lagi warganet yang tercerahkan. Tinggalkan juga komentar dan pendapat Anda di kolom yang telah disediakan. Sampai jumpa di artikel berikutnya!


Kata Kunci Tag:

Immanuel EbenezerKPKKasus KorupsiSertifikat K3WamenakerDucatiOTT KPKSuapPemerasanPrabowo SubiantoBerita TerkiniAnalisis Berita


Sumber Artikel: https://www.merdeka.com/peristiwa/fakta-baru-immanuel-ebenezer-diduga-terima-suap-lebih-dari-rp3-miliar-458951-mvk.html