Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sisi Gelap dan Rahasia Tersembunyi dalam Dunia Drama Korea (Drakor)

Halo, Warganet!
Drama Korea (drakor) telah menjadi fenomena global yang tak bisa dipungkiri. Setiap tahun, ribuan penonton di seluruh dunia menghabiskan waktu mereka untuk mengikuti kisah-kisah mengharukan, romantis, atau penuh aksi yang disuguhkan oleh industri ini. Namun, seperti halnya industri hiburan lainnya, drakor juga menyimpan sisi gelap dan rahasia yang jarang diketahui oleh banyak orang. Apa saja sisi gelap tersebut? Yuk, kita simak lebih lanjut!



1. Tekanan Mental dan Fisik pada Aktor dan Aktris

Salah satu aspek yang paling sering terdengar dalam industri drakor adalah tingginya tekanan yang dialami oleh para aktor dan aktris. Tidak jarang mereka harus bekerja selama berjam-jam tanpa jeda, berakting dalam kondisi fisik yang sangat lelah, dan menghadapi tuntutan jadwal syuting yang padat. Hal ini sering kali mempengaruhi kesehatan mental dan fisik mereka.

Fakta tambahan:
Beberapa aktor dan aktris terkenal seperti Kim Woo-bin (aktor dalam "Uncontrollably Fond") dan Lee Seung-gi (aktor dalam "Vagabond") sempat mengalami masalah kesehatan yang cukup serius akibat kelelahan ekstrem selama proses syuting.

2. Stigma terhadap Industri Hiburan Korea

Industri hiburan Korea sering kali dikritik karena menempatkan standar kecantikan dan penampilan fisik yang tidak realistis. Banyak aktor dan aktris yang merasa tertekan untuk mempertahankan penampilan tertentu, bahkan sampai menjalani prosedur kosmetik atau diet ketat. Hal ini semakin diperparah dengan media sosial yang sering membanding-bandingkan penampilan mereka dengan para selebriti lain.

Fakta tambahan:
Beberapa aktor dan aktris Korea terbuka tentang pengalaman mereka menjalani prosedur bedah plastik untuk memenuhi standar kecantikan yang tinggi. Namun, ini juga menciptakan ketidaknyamanan di kalangan mereka yang merasa bahwa penampilan fisik lebih diutamakan daripada kemampuan akting mereka.

3. Kontroversi Skrip dan Plagiarisme

Salah satu sisi gelap lainnya dalam dunia drakor adalah masalah plagiarisme dan ketidakjelasan hak cipta dalam penulisan naskah. Meskipun banyak drakor yang mengusung cerita orisinal, ada beberapa yang kontroversial karena diduga terinspirasi dari karya-karya asing tanpa izin yang jelas.

Fakta tambahan:
Beberapa drama, seperti "Boys Over Flowers," sempat mendapat kritik karena cerita dan karakter yang terlalu mirip dengan versi manga dan drama Jepang, sehingga menimbulkan tuduhan plagiarisme.

4. Beban Psikologis dalam Bermain Karakter Berat

Beberapa drama Korea yang mengangkat tema-tema emosional, seperti trauma, depresi, atau kekerasan, sering kali mengharuskan aktor untuk menyelami psikologi karakter yang cukup berat. Ini bisa meninggalkan dampak psikologis yang cukup besar bagi mereka, terutama jika karakter yang mereka perankan memiliki beban mental yang sangat kompleks.

Fakta tambahan:
Aktor seperti Gong Yoo (dalam "Goblin") dan Song Hye-kyo (dalam "The Glory") mengungkapkan bagaimana mereka merasa terpengaruh oleh karakter-karakter yang mereka perankan, bahkan setelah syuting selesai.

5. Masalah Dengan Sistem Agensi dan Manajemen Karier

Sebagian besar aktor dan aktris di Korea bekerja dengan agensi yang mengatur segala aspek karier mereka, dari jadwal syuting hingga penampilan publik. Namun, sistem ini juga kerap dikritik karena adanya eksploitasi terhadap artis, seperti pengelolaan waktu yang buruk, pembagian pendapatan yang tidak adil, dan kurangnya kebebasan pribadi.

Fakta tambahan:
Kasus-kasus seperti "Sulli" dan "Jonghyun" yang berakhir dengan tragedi seringkali mencerminkan sisi gelap sistem manajemen artis di Korea, di mana banyak selebriti merasa tertekan dan kehilangan kebebasan pribadi.

6. Eksploitasi Fenomena Fandom dan Keuntungan Komersial

Fandom drama Korea seringkali berperan besar dalam kesuksesan sebuah drama. Namun, terkadang industri drakor memanfaatkan fenomena ini untuk keuntungan komersial tanpa memperhatikan dampaknya terhadap kesejahteraan aktor dan penonton. Fandom yang sangat intens kadang menciptakan tekanan berlebihan pada aktor dan aktris untuk selalu memenuhi ekspektasi penggemar.

Fakta tambahan:
Beberapa penggemar drakor terlalu terobsesi dengan aktor dan aktris favorit mereka, bahkan melibatkan diri dalam perilaku stalking atau penyebaran rumor yang dapat merusak reputasi seorang selebriti.

7. Kontroversi Cerita dan Penyajian Sosial

Banyak drama Korea yang terkadang menyentuh isu-isu sosial sensitif, seperti diskriminasi, stereotip, dan ketidakadilan. Meskipun tujuannya mungkin untuk memberikan pesan moral atau kritik sosial, kadang-kadang cara penyampaian cerita ini bisa kontroversial dan malah memperburuk masalah.

Fakta tambahan:
Drama seperti "Sky Castle" yang menyentuh isu pendidikan elit di Korea Selatan mendapat banyak pujian karena menggambarkan masalah sosial dengan jelas, tetapi juga menerima kritik karena dinilai memperburuk stereotip tertentu tentang pendidikan di negara tersebut.


Kesimpulan:

Industri drama Korea memang penuh dengan pesona dan popularitas, namun tidak dapat dipungkiri bahwa ada sisi gelap yang tersembunyi di balik layar. Tekanan fisik dan mental yang dihadapi oleh para aktor, sistem industri yang sering kali mengeksploitasi, hingga kontroversi dalam pembuatan cerita dan pengelolaan fandom, semuanya membentuk gambaran yang lebih kompleks tentang dunia drakor. Meskipun demikian, kita sebagai penonton bisa lebih bijak dalam menikmati tontonan, dengan tetap menghargai para profesional yang bekerja keras di balik layar.

Semoga artikel ini memberi Warganet wawasan lebih tentang sisi lain dari dunia drakor yang sering kali tersembunyi dari pandangan kita. Jangan lupa untuk berbagi pandangan atau pengalaman kalian menonton drakor di kolom komentar, ya!


Tag:

sisi gelap drakor, rahasia drakor, industri drama korea, kontroversi drakor, fakta drakor